Jumat, 19 Oktober 2012

Pengertian Aliran Musik Metal yang Salah

20 - 10 - 2012
07.22 am

Akhir-akhir ini semakin marak saja peminat musik metal di Indonesia, itu juga diperkuat karena banyak band-band metal dunia yang melakukan konser di Indonesia. Sebenarnya apa pengertian aliran musik metal itu sendiri sudah banyak yang tahu ?

Banyak orang salah mengartikan tentang aliran musik metal, karena mereka tertarik dengan aliran musik ini bukan karena suka melainkan ikut-ikut teman. Berikut ini akan saya jelaskan tentang pengertian aliran musik metal yang salah :

1. Musik yang disebut "Heavy Metal"

Musik yang terdengar dengan jeritan keras dan gitar yang sangat terdistorsi adalah "Heavy Metal". Pada kenyataannya, aliran Metal ini memiliki ratusan subgenre dan Heavy Metal bahkan nyaris bukan salah satu dari sub-aliran tersebut. Band-band seperti Cream, Led Zeppelin dan Black Sabbath membuka jalan bagi band-band metal dengan menciptakan suara yang unik. Tapi sementara band-band ini dapat disebut beraliran Heavy Metal, mayoritas menganggap sebagai non-metalheads, terutama orang-orang tua dan gadis remaja, merujuk kepada semua musik rock sebagai Heavy Metal. Hanya karena mereka tidak mengenal keragaman dalam genre musik.

2. Musisi Metal adalah orang aneh tidak berpendidikan yang tidak bisa menyusun kalimat

Memangnya musik metal mudah diciptakan kok sampai ada persepsi seperti itu. Kebanyakan orang memandang lirik dan musik metal adalah sederhana dan terkesan bodoh. Pada kenyataannya, musisi Metal adalah termasuk Musisi yang sangat cerdas, orang yang sangat fokus yang mampu menulis lirik dengan makna yang dalam dan musik. Sebagai contoh, Bathory band yang berasal black metal banyak musik mereka dari komposer klasik.

3. Semua Aliran Metal Anti-Religi

Pada sebagian besar pendapat dari Non-metalhead, band - band metal menganggap agama layak dibenci tapi itu bukan kasus yang terjadi pada aliran metal . Dalam kebanyakan kasus, Metal tidak anti-agama secara umum, tetapi sering melawan kekristenan atau bentuk Kekristenan.
Namun, banyak juga seniman metal yang religius, seperti band Metalcore Amerika As I Lay Dying, atau David Dramian dari Disturbed.

4. Metal mempromosikan Setanisme

Genre musik yang mempunyai banyak fitur tema dan citra setan disebut Black Metal, yang berasal dari Venom's thrash album; Black Metal. Meskipun beberapa dari death metal dan thrash metal, seperti Slayer, Cannibal Corpse dan Morbid Angel menggunakan fitur Setanisme ,namun sangat sedikit musisi black metal yang benar-benar memiliki keyakinan setan, dan orang-orang yang cenderung untuk mencoba tidak mempromosikannya.

5. Metal mempromosikan aktivitas kriminal

Kebanyakan band-band metal yang memiliki lirik kekerasan atau citra yang mengganggu telah dinyatakan bahwa konten mereka tidak untuk dianggap serius. Cannibal Corpse terutama, yang terkenal karena lirik mereka, yang sering menguraikan penggambaran lebih mengerikan tentang pembunuhan, kematian dan fetisisme seksual.


6. Metal adalah seksis

Meskipun tampaknya bahwa banyak dari Metal, terutama di 80-an, dirancang untuk meremehkan seks dan wanita, sekarang masalah itu sudah jauh berkurang. Dan banyak band, khususnya dalam genre Black, Grind dan Doom Metal menghindari topik seks sepenuhnya.

7. musisi Metal kebanyakan fasis, rasis atau mempunyai pandangan neo-Nazi


Saat banyak musisi yang mengatakan mereka percaya ras atau kelompok etnis tertentu lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain, dan saat beberapa diantaranya memiliki keyakinan yang sah, hal itu adalah yang paling umum sebagai bagian dari penampilan di panggung. Sebagai contoh kita bisa ambil dari mantan vokalis Gorgoroth Gaahl, yang tidak hanya homoseksual, tetapi juga dinyatakan memiliki pandangan rasis, tetapi dia tidak serius tentang hal-hal tersebut dan mencoba untuk tidak mengungkapkannya secara terbuka.

8. Musik Metal buruk bagi anak-anak


Banyak musik metal berorientasi terhadap anak-anak dan remaja sebagai cara yang santai untuk mengatasi stres daripada menggunakan cara lain yang tersedia. Meskipun orang mungkin mengatakan kepada Anda bahwa metal meracuni pikiran anak-anak kita, perlu diingat bahwa orang-orang tersebut umumnya sangat berpikiran tertutup dan tidak mengerti sepenuhnya tentang Metal.

9. Metal tidak membutuhkan Skill Bermusik untuk memainkannya

Setiap profesional akan memberitahu Anda bahwa Metal dan jazz adalah dua genre musik yang paling sulit untuk dimainkan. Kedengarannya musisi thrash metal hanya bersembunyi di balik distorsi, riff cepat dan perkusi ekstrim yang hampir selalu 100 persen asli, tanpa menggunakan efek disintesis musik. Namun ada juga subgenre musik yang cenderung untuk mengedit musik digital mereka seperti metalcore, industrial dan grind. Dan yang lainnya hampir semuanya murni.

10. Vokal musisi metal hanya menjerit

Saat anda memutar lagu metal di tempat umum pasti akan banyak yang berkata "Musik apaan itu, tidak bisa bernyanyi dengan benar ya? Ini benar-benar mengganggu metalheads karena kenyataannya menjadi vokalis metal sangat sulit. Dan meski itu tampaknya seperti mudah, vokal Metal sangat beragam, dari menggeram, dengan berteriak, menjerit,berteriak dan segala sesuatu di antaranya. Lain kali seseorang mengatakan vokalis metal itu bukan menyanyi, anda bisa menjawab sederhana, "vokalis Itu hanya tampil berbeda."

Banyak sekali bukan pengertian aliran musik metal yang salah di mata masyarakat. Kita tidak perlu marah atau mencemooh orang yang berfikir seperti itu, bersikaplah biasa-biasa saja dan tanggapi dengan cara yang wajar. Semoga artikel tersebut bisa menambah wawasan anda tentang musik.
 
like halaman Band kami
like halaman Saya kami
 
Terimakasih :)

Rabu, 03 Oktober 2012

MUSIK METAL

Tidak sedikit dari anak muda kota ini yang membutuhkan sebuah “pelarian” untuk melupakan sejenak semua masalah yang mereka hadapi di tiap detik kehidupan mereka. Acara musik konon sudah menjadi salah satu “sarana” pelarian yang paling diminati. Beda kalangan tentu acara yang didatangi juga berbeda, bagi mereka yang rela menghabiskan uang orang tua demi meminum sebotol Jack Daniels bersama kerabat dekat di dalam ruangan sempit penuh tata cahaya dan diiringi musik dance gaya eropa dan kroni-kroninya, sudah tentu klub malam di seputaran kemang dan menteng lah yang mereka pilih. Tapi bagi mereka yang sudah muak dengan kemunafikan dari gengsi insan-insan ibukota yang setiap hari selalu menghantui kehidupan mereka, sudah tentu mereka memilih acara metal sebagai tempat pelarian.
Disinilah sebenarnya yang banyak salah kaprah, banyak dari mereka yang baru mengenal acara metal (walaupun tidak semua) hanya menjadikannya sebagai tempat pelarian dan ajang cari ribut, tanpa peduli dengan musik macam apa yang mereka dengar, lyric macam apa yang disampaikan pengisi acara kepada mereka. Dan yang lebih menyedihkannya lagi, sebagian besar diantara mereka hanya menunggu “jebolan” sebagaimana layaknya supporter sepak bola. Jika panitia tidak memberikan apa yang mereka inginkan, mereka tidak segan-segan memaksa,  membuat onar atau apapun yang bisa membuat pihak panitia berubah pikiran dan mengizinkan mereka masuk tanpa bayar, alias gratis. Alhasil keributan pun sering kali tidak bisa dihindari dan aparat  terkadang harus memberhentikan acara dengan paksa.
Mungkin bedasarkan fakta-fakta inilah pandangan khalayak luas terhadap komunitas metal selalu diidentikan dengan hal-hal yang cenderung kasar, urakan dan tidak berkelakuan baik, tidak ada yang bisa disalahkan, pandangan mereka terbentuk bedasarkan apa yang mereka lihat. Dan pandangan khalayak luas bukanlah hal yang mudah untuk dirubah. Tetapi sayangnya, mereka hanya menilai dari segelintir orang yang sama sekali tidak mengerti mengenai musik metal yang selalu menyuarakan isu-isu tentang perdamaian, kebebasan, kebersamaan dan kritik-kritik sosial politik. Saya yakin bahwa mereka yang merusak citra komunitas metal dimuka khalayak luas bukanlah anak metal sejati. Mereka hanyalah kumpulan bocah-bocah ABG berpakaian hitam-hitam penuh tatoo dan piercing yang  datang ke acara metal bukan bedasarkan “panggilan jiwa” , tetapi hanya bedasarkan gensi yang mengatasnamakan eksistensi. Jika orang-orang seperti ini tidak pernah berubah, maka persepsi khalayak luas terhadap komunitas metal pun tidak akan pernah berubah pula.
“Insan-insan underground kita sudah banyak berubah” begitu tanggapan kawan saya  Janger (bukan nama asli). “ dan sebenernya bukan komunitasnya yang salah menurut gue, tapi anak-anak yang baru kenal metal itu yang menurut gue harus lebih dewasa dulu” begitu tambahnya . Janger dan saya berselisih umur cukup jauh.  Dia merupakan salah satu dari ribuan saksi hidup konser metallica di jakarta pada tahun 1993. Dan Janger juga memberikan beberapa kesaksian mengenai pengalaman pahitnya menjadi anak metal pada zamannya.
Kesaksian tersebut jelas tidak jauh berbeda dengan Kesaksian yang dipaparkan oleh Andre Tiranda (Siksa Kubur) dan Arian 13 (Seringai) Dalam film “Global metal” karya sutradara asal Kanada Scot McFadyen dan seorang antropologist Sam Dunn. Bedasarkan kesaksian mereka dalam film itu, seharusnya kita sudah bisa membayangkan betapa tidak bebasnya perkembangan musik metal dizaman orde baru masih mengendalikan kekuasaan penuh terhadap negri ini dan bagaimana sulitnya perjuangan mereka membangun komunitas metal setelah rezim orde baru digulingkan oleh gerakan mahasiswa pada tahun 1998. Kita juga bisa melihat betapa pedulinya mereka mengenai keadaan-keadaan sosial politik negri ini, yang selalu mereka suarakan melalui lyric-lyric dari musik yang mereka sajikan.
Dan saya semakin tidak bisa membayangkan betapa sakit hatinya mereka jika lyric yang mereka sudah tulis sepenuh hati tidak digubris oleh anak-anak yang mengaku anak metal itu. Kita yang sudah hidup dizaman reformasi ini seharusnya bersyukur atas kebebasan kita dalam berekspresi, terutama dalam musik, pada saat kini kita bisa bebas mengenakan pakaian hitam dan datang ke acara metal tanpa harus takut difinah sebagai simpatisan komunis.
Oleh karena itu, kita yang mengaku sebagai bagian dari komunitas metal harus menjalin kerja sama dengan individu-individu didalam komunitas tersebut terlebih dahulu jika ingin merubah pandangan khalayak luas. Berbeda dengan mengubah pandangan, menjalin kerjasama bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti membeli tiket jika ingin menonton acara yang akan diselenggarakan dan menonton serta memahami setiap band-band yang akan tampil. Moshing memang dianjurkan tetapi tidak di buntuti dengan perkelahian yang dipicu oleh hal-hal sepele, jika kerjasama yang baik sudah dapat kita lakukan, bukan hal yang mustahil pandangan khalayak luas terhadap komunitas metal juga akan berubah ke arah yang lebih positif. Bahkan mungkin komunitas metal dapat dijadikan standar kebersamaan yang patut dicontoh oleh setiap elemen masyarakat.
TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG KE BLOG KAMI.
SALAM METALHEAD \m/ (666) \m/